Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, melihat perkembangan dunia yang semakin dinamis menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik. Ada banyak pekerjaan yang yang muncul sekarang namun belum banyak atau bahkan belum ada jurusan kuliahnya.
Perkembangan digital sekarang juga menuntut anak untuk lebih adaptif. Salah satu cara yang banyak dikembangkan dalam pembelajaran adalah integrasi antar mata pelajaran. Yang umum dikombinasikan yaitu Science, Technology, Engineering & Math (STEM).
Dengan metode STEM, diharapkan ploa pikirnya tidak lagi terkotak-kotakkan. Bahwa ilmu itu bisa saling berkaitan dan memang di lapangan diperlukan berbagai disiplin ilmu untuk menyelesaikan satu masalah.
Prasetiya Mulya sebagai salah satu universitas yang melihat tantangan dan perkembangan zaman ini, merespon cepat dengan membuka fakultas baru, yaitu STEM. Targetnya adalah mempersiapkan lulusan di bidang STEM yang unggul dan berwawasan bisnis.
source: stem.prasetiyamulya.ac.id |
Ada enam jurusan yang dapat dipilih di Fakultas STEM ini. Yaitu Bussiness Mathematics, Computer Systems Engineering, Digital Business Technology, Food Bussiness Technology, Product Design Engineering dan Renewable Energy Engineering. Dari nama jurusannya saja sudah membuat penasaran dan tertantang ya. Jurusan-jurusan tersebut diharapkan mempu memenuhi kebutuhan akan ahli di bidangnya.
Jurusan Bussiness Mathematics memfasilitasi seseorang unutk mengembangkan kompetensi yang memiliki wawasan luas dalam dunia bisnis dengan dibekali kemampuan analitikal dan komputasi. Terdapat tiga program yang bisa dipilih, yaitu matematika aktuaria, matematika keuangan dan matematika industri.
Jurusan Computer Systems Engineering mempersiapkan mahasiswa dengan keahlian / penguasaan sistem cerdas (IoT-based Technopreneurship) dengan exposure bisnis dan inovasi. Cocok banget bagi kamu yang pengen jadi IoT / AI Specialist, Chief Technology Offcer (CTO), Computer Systems Specialist atau Computer Network Expert.
Jurusan Digital Business Technology menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan bidang teknologi digital dan jiwa technopreneur yang memenuhi standard industri dan kebutuhan lapangan kerja saat ini maupun dimasa yang akan datang. Melalui kurikulum pembelajaran yang dikembangkan bekerjasama dengan industri (Alibaba Cloud Partner, AWS Academy, Startup incubator, Emurgo, dll), diharapkan akan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk memenangkan pasar dunia kerja dan atau mandiri dalam membangun bisnis digital.
Jurusan Food Bussiness Technology mempelajari ilmu dan teknologi pangan modern agar mampu menghasilkan inovasi produk dan proses pengolahan pangan unggulan untuk membantu ketersediaan pangan sehat bagi masyarakat luas. Kurikulum FBT kuat di aspek Food Processing, Food Safety, Food Product and Process Innovation, dan Food Business Enterprise.
Jurusan Product Design Engineering merupakan program studi Desain Produk yang memadukan aspek manusia, rekayasa dan teknologi, seni, bisnis dan kewirausahaan dalam pendekatan desain produk yang inovatif dan bermakna bagi penggunanya. Program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan akan sarjana dalam bidang pengembangan produk yang mempunyai kompetensi dalam mendesain dan menginovasi produk.
Jurusan Renewable Energy Engineering ini sesuai dengan perkembangan kebijakan dan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Persentase pembangkit listrik terbarukan dari tahun ke tahun juga semakin tinggi. Jurusan ini memiliki empat kelompok keahlian yakni kelompok keahlian Solar Energy, Bioenergy, Energy Management, dan Fluid Structure Interactions. Dengan adanya kelompok keahlian ini akan memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk dapat menekuni bidang yang lebih spesifik terkait energi terbarukan sesuai dengan minatnya.
Oia, pas banget ni 14 September hingga 11 Oktober 2021 ini adalah pendaftaran Gelombang 2. Bagi yang mau daftar bisa langsung aja.
Kalau saya pribadi sih, misalkan saya baru mau kuliah sekarang bakal pilih renewable energy sih. Selain emang suka dengan sainsnya, kita juga bisa ikut berkontribusi menyelamatkan bumi yang semakin hostile ini. Trus trend kedepan juga sudah pasti renewable energy. Banyak negara yang sudah menetapkan target persentase penggunaan renewable energi di negaranya. Seperti contohnya di Norwegia, penggunaan renewable energy sudah 98%. Indonesia sendiri menargetkan 48% penggunaan renewable energy pada tahun 2030.
Kalau kamu bakal pilih yang mana?
Posting Komentar
Posting Komentar